Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mencetuskan kontroversi saat ia menyebut nama Bung Karno setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap oleh Harun Masiku. Komentar tersebut disindir oleh Ketua IM57+, Lakso Anindito, yang menilai Hasto tengah ‘berhalusinasi’.
Penegasan Lakso Anindito
Menurut Lakso, pernyataan Hasto tidak perlu diseriusi karena dianggap sebagai halusinasi. Lakso menekankan perbedaan kasus Hasto yang terkait dugaan korupsi dengan perjuangan Bung Karno menentang penjajahan. Ia menegaskan bahwa sikap anti-korupsi seharusnya menjadi inspirasi, bukan alasan untuk disamakan.
Pengingatan atas Kasus Harun Masiku
Lakso juga mengingatkan bahwa kasus suap oleh Harun Masiku terjadi pada tahun 2020, dalam sebuah operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK. Meski Harun Masiku belum tertangkap, beberapa pihak termasuk mantan Komisioner KPU dan kader PDIP lainnya telah ditetapkan sebagai tersangka. Lakso menekankan pentingnya independensi penegakan hukum dan menyarankan agar aktor politik tidak melakukan intervensi negatif.
Sikap Hasto Kristiyanto
Sementara itu, Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa dirinya tidak akan menyerah terhadap intimidasi. Ia menegaskan kesiapan dirinya dan partai menghadapi risiko terburuk. Hasto menegaskan agar seluruh kader tetap menyuarakan kebenaran, mengutip kata-kata Bung Karno yang menyatakan bahwa pengorbanan cita-cita termasuk dalam masuk penjara.
Hasto juga meminta seluruh kader untuk menjaga martabat partai dan Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri, dari upaya-upaya yang ingin merenggut kewibawaan partai hanya demi ambisi kekuasaan.